Dalam sambutan pembukaan Musdes Rembug Stunting, Lukman Haskim, S.Pd.I,S.Kom selaku ketua BPD Pasir Lor menyampaikan bahwa berdasarkan dari beberapa literasi angka stunting di Indonesia ke-4 di dunia, dimana angkanya lebih dri 35% sementara standar WHO <20%. Pemerintahan Jokowi menargetkan tahun 2024 angka stunting di Indonesia turun menjadi 14%.
"Melalui Musdes rembug stunting ini diharapkan ada pemahaman yang baik dan komprehensif (menyeluruh) tentang stunting, penyebab dan solusi penanggulangan stunting di Pasir Lor. Kemudian ditindaklanjuti dengan gerakan nyata penanggulangan dan pencegahan stunting di Pasir Lor, sehingga di masa yang akan datang warga Pasir Lor memiliki SDM yang unggul dan berkualitas", ucapnya.
Selanjutnya dari Pendamping Desa Kecamatan Karanglewas, Sulistiana menyampaikan prioritas penggunaan Dana Desa Tahun 2022 sesuai dengan Permendes No. 7 tahun 2021 dimana penanggulangan stunting di desa masih menjadi salah satu skala prioritas nasional. Adanya perluasan kelompok sasaran yang sebelumnya ibu hamil dan anak usia 0-23 bulan, bertambah menjadi anak usia 0-59 bulan, remaja dan calon pengantin.
Beberapa usulan dari peserta Musdes Rembug Stunting masih mengacu pada usulan program stunting 2020 yang belum teralisasi di tahun anggaran 2021, menjadi skala prioritas di tahun 2022 diantaranya yaitu:
Usulan lain dari perserta Musdes Rembug Stunting untuk segera dibentuk Forum Kesehatan Desa (FKD) Pasir Lor agar sumber data, strategi penanganan dan evaluasi program stunting dapat berjalan optimal.
Hasil dari Musdes Rembug Stunting akan dibawa ke Musrenbangdes Pasir Lor yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.